Friday, September 28, 2018

Ujian Tengah Semester


UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH PRAKTIK BENGKEL TELEKOMUNIKASI
WAKTU 8 JP
DOSEN: LETKOL ARH IR.NURRACHMAN S.M, M.T


1.    Jelaskan dengan warna nilai resistor di bawah ini:
                         a.100 + 8 = 108K Ω, toleransi 1%
                        b. 20 + 8 = 28 Ω, toleransi 5%
                        c. 560 + 8 = 568 Ω, toleransi 10%
                        d. 1 + 8 = 9M Ω, toleransi 1%
                        e.15K2 KΩ, toleransi 1%


Jawab :
KΩ
1         Berwarna Coklat
0         Berwarna Hitam
8          Berwarna Abu-Abu
K Ω     Berwarna Orange
Toleransi 1% Berwarna Coklat

       28 Ω
2          Berwarna Merah
8          Berwarna Abu-Abu
Ω         Berwarna Coklat
Toleransi 5% Berwarna Emas

        568 Ω
5          Berwarna Hijau
6          Berwarna Biru
Ω         Berwarna Hitam
Toleransi 10% Berwarna Perak

        9 MΩ
9          Berwarna Putih
0          Berwarna Hitam
MΩ      Berwarna Biru
Toleransi 1% Berwarna Coklat

     15200 KΩ
1         Berwarna Putih
5          Berwarna Hijau
2          Berwarna Merah
KΩ      Berwarna orang

Toleransi 1% Berwarna Coklat

2.  Jelaskan pengertian rangkaian seri R1= 2 x 8 dan R2= 10 x 8 dimana  R1 = 15Ω, R2 = 80Ω Hitung Total ?
                   
Pengertian Rangkaian Seri

Rangkaian seri adalah salah satu model rangkaian listrik yang dikenal dewasa ini. Dalam pelajaran kelistrikan, rangkaian seri adalah suatu rangkaian yang semua bagian-bagiannya dihubungkan berurutan, sehingga setiap bagian dialiri oleh arus listrik yang sama. Rangkaian ini disebut juga dengan rangkaian tunggal, membiarkan listrik mengalir keluar dari sumber tegangan, melalui setiap bagian, dan kembali lagi ke sumber tegangan. Kuat arus yang mengalir selalu sama di setiap titik sepanjang rangkaian. Hambatan yang dirangkai secara seri akan semakin besar nilai hambatannya. Sedangkan, lampu yang dirangkai secara seri nyalanya menjadi semakin redup. Apabila satu lampu mati, maka lampu yang lain juga akan mati.

Ciri-ciri Rangkaian Seri


Ciri-ciri rangkaian seri adalah semua komponen listrik yang akan dipasang disusun secara berderet atau berurutan. Kabel penghubung semua komponen tersebut tidak memiliki percabangan sepanjang rangkaian, sehingga hanya ada satu jalan yang dilalui oleh arus. Akibatnya, arus listrik (I) yang mengalir di berbagai titik dalam rangkaian sama besarnya, sedangkan beda potensialnya berbeda. Artinya semua komponen yang terpasang akan mendapat arus yang sama pula. Rangkaian seri memiliki hambatan total yang lebih besar daripada hambatan penyusunnya. Hambatan total (Rtotal) ini disebut hambatan pengganti. Beda potensial atau tegangan total (Vtotal) dari rangkaian seri adalah hasil jumlah antara beda potensial pada tiap resistor. Semua pernyataan ini dapat dirumuskan menjadi:

                
           
    
                       Diketahui :
                        
                        R1 2 x 8         : 16 Ω
                        R2 10 x 8       : 80 Ω
                         Ditanya= R total….?
                        Jawab :
                        RT = R1+R2
                              = 16 Ω +80 Ω
                              = 96 Ω
                               
                         


3.  Jelaskan kan Pengertian rangkaian parallel R1 4x8=32 Ω, R2 8x8=64 Ω


Pengertian Rangkaian Paralel


Rangkaian paralel adalah salah satu model rangkaian yang dikenal dalam kelistrikan. Secara sederhana, rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian listrik yang semua bagian-bagiannya dihubungkan secara bersusun. Akibatnya, pada rangkaian paralel terbentuk cabang di antara sumber arus listrik. Olehnya itu, rangkaian ini disebut juga dengan rangkaian bercabang. Dalam rangkaian ini, semua percabangan yang ada dapat dilalui oleh arus listrik. Di setiap cabang itulah komponen listrik terpasang, sehingga masing-masing komponen itu memiliki cabang dan arus tersendiri. Arus tersebut mengaliri semua komponen listrik yang terpasang secara bersamaan. Rangkaian paralel diperlukan jika kita akan melakukan pengaturan arus listrik, dengan membagi arus listrik dengan cara merubah beban yang lewat di tiap percabangan.

Ciri-ciri Rangkaian Paralel


Ciri-ciri dari rangkaian paralel adalah semua komponen listrik terpasang secara bersusun atau sejajar. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada setiap cabang berbeda besarnya. Setiap komponen terhubung dengan kutub positif dan kutub negatif dari sumber tegangan, artinya semua komponen mendapat tegangan yang sama besar. Sedangkan, hambatan totalnya menjadi lebih kecil dari hambatan tiap-tiap komponen listriknya. Semuanya dapat ditulis dalam bentuk rumus matematis


Diketahui :

R1 4x8= 32 Ω
R2 8x8= 64 Ω
Ditanya= R total….?
Jawab :
RT  = 1/R1+1/R2
  = 1/32 +1/64
  = 2/64 +1/64
       = 3/64
   RT= 64/3= 21,3


4.    Ada 2 jenis rangkaian multivibrator yang menggunakan IC 555, sebutkan dan jelaskan!



       C Timer 555 yang umum digunakan adalah IC Timer 555 yang berbentuk DIP (Dual Inline Package) dengan 8 kaki terminalnya. Namun seiring dengan perkembangannya, saat ini kita dapat menemui beberapa versi IC 555, diantaranya seperti IC 556 yang menggabungkan 2 buah IC 555 dalam satu kemasan (14 kaki), IC 558 yang menggabungkan 4 buah IC555 dalam satu kemasan (16 kaki) serta IC555 yang mengkonsumsi daya rendah seperti 7555 dan TLC555. Harga sebuah IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki cukup murah, yaitu sekitar Rp. 2.000 hingga Rp. 5.000 tergantung merek dan tipenya.

IC timer 555 merupakan IC atau sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai aplikasi pewaktuan, sumber pulsa gelombang, serta aplikasi osilator.
IC ini dapat dimanfaatkan dalam rangkaian elektronika sebagai penunda waktu (Delay Timer), rangkaian flip-flop, dan osilator. Secara fisik IC 555 berbentuk DIP atau Dual inline Package dengan package 8 pin.
GND : Ground

Trigger : sebagai pemantik agar pewaktuan berkerja
Output : akan dihubungkan ke beban contohnya : Led
Reset : berfungsi untuk menghentikan interval pewaktuan jika dihubungkan dengan GND
Control : sebagai pengakses pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC
Threshold : untuk menentukan berapa lamanya pewaktuan
Discharge : biasanya dikonekkan dengan kapasitor elektrolit, dan pada waktu pembuangan muatan el-co digunakan untuk menentukan interval pewaktuan
VCC : tegangan masukan antara 3 Vdc sampai 15 Vdc

A. Rangkaian Monostable Multivibrator
Monostable mempunyai arti satu atau mono dan stabil yang dimana kondisi awal standby pada kondisi low dan high selama selang waktu tertentu setelah dipicu.
Rangkaian ini dapat dimanfaatkan sebagai penunda waktu, pendeteksi pulsa gelombang yang hilang, bouncefree switch / penekanan switch sekali dan latch, saklar sentuh, pulse wide moulation (PWM), pembagi frekuensi, dan kapasitansi meter.

Berikut gambar rangkaian simulasi rangkaian monostable :


Cara kerja rangkaian ini yaitu dengan memanfaatkan pengisian dan pengosongan kapasitor sebagai delay timer-nya.

Rumus untuk menghitung besarnya waktu tunda yaitu sebagai berikut :
Td = 1,1 RC
keterangan :

Td : Delay timer (second)

R : resistor (ohm)

C : kapasitor (Farad)

B. Rangkaian Astable Multivibrator
Rangkaian kedua ini merupakan kebalikan dari rangkaian pertama yaitu monostable. Astable mempunyai arti tidak stabil dikarenakan rangkaian ini tidak memiliki keadaan output yang stabil atau berubah-ubah.
Dari keadaan tersebut terjadi akibat dari pengisian dan pengosongan kapasitor yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa aplikasi rangkaian kendali.
Rangkaian ini bekerja sebagai Square Wave Oscilator/gelombang kotak yang mempunyai kegunaan sebagai generator pulsa, pemodulasi, lampu blinking (kedip), dan lain – lain.

Contoh rangkaian sebagai lampu blinking seperti gambar dibawah ini.


Rumus untuk mengetahui frekuensi yang dihasilkan pada rangkaian diatas digunakan rumus sebagai berikut :
f = 1 / (ln (2) * (R1 + 2*R2) * C)
Keterangan :

f = frekuensi (Hz)

ln(2) = 0.7

R1 dan R2 = resistor (Ohm)

C = kapasitor rangkaian (Farad/F)



5.  Buat rangkaian  IC 555 sebagai astabil MV, yang menghasilkan frekuensi : 10x80=80 Hz (Gambarkan menggunakan live wire, dan gunakan osciloskop


Pengertian Osiloskop

Osiloskop adalah suatu alat ukur elektronik yang digunakan untuk memetakan alias memproyeksikan sinyal listrik serta frekuensi menjadi bentuk gambar grafik agar lebih mudah dibaca dan juga dipelajari. Alat ukur yang satu ini banyak digunakan di bidang penelitian, sains, engineering, kesehatan, maupun telekomunikasi.
Dengan menggunakan alat ukur osiloskop, kita dapat melihat serta menganalisa bentuk gelombang sinyal listrik maupun frekuensi dalam suatu rangkaian elektronika. Osiloskop dapat menampilkan gambar grafik dua dimensi dengan analogi






 6. Buatkan Rangkaian running LED menggunakan live were, Jelaskan apa fungsi VR !



Analisa rangkaian

Dari rangkaian diatas, rangkaian di berikan tegangan sebesar 9V. arus mengalir menuju ke ic 555 kemudian di teruskan menuju ic 40178 dan kemudian di lanjutkan menuju ke led. Led menyala secara bergantian. Selanjutnya untuk mengatur kedip led secara bergantian dapat di gunakan dengan mengatur besar kecilnya nilai resistor.



 Kesimpulan dan saran :
a. kesimpulan :

IC 4017 Memprogram LED yang berfungsi sebagai output untuk menghasilkan
cahaya yang dapat berjalan dari LED 1 sampai dengan LED terakhir dan
kembali lagi ke semula. Jika semakin kecil nilai resistor maka kedip tiap
lampunya cepat. Sebaliknya jika semakin besar nilai resistor maka  kedip
tiap lampunya semakin lambat.


b. saran :
agar kegiatan praktek di perbanyak sehingga siswa mampu mempraktekkan rangkaian running led. Sehingga dapat kami terapkan dalam tugas akhir kami yaitu lampu rambu lalu lintas.




Fungsi dan kegunaan
Variable Resistor ini memiliki fungsi dan kegunaan antara lain:
Pengatur volume (keras/lemah suara)
Pengatur nada (bass/treble)
Pengatur cerah redup gambar pada pesawat TV
Pengatur contras gambar
Pengatur frekuensi


Pengertian Variable Resistor (Resistor Tidak Tetap)

    Resistor variabel atau biasa disebut resistor tidak tetap merupakan salah satu jenis komponen resistor yang nilai hambatannya dapat berubah-ubah (variable). Perubahan nilai dari resistor variabel biasanya dimanfaatkan untuk mengatur sesuatu yang sifatnya tidak tetap dan bergantung dari kondisi penerapan rangkaian.

    Simbol resistor variabel pada umumnya digambarkan seperti simbol resistor dengan tanda panah ditengahnya atau tanda yang menyerupai huruf "T"  namun agak miring sebagai simbol trimpot atau preset. Karena kebanyakan resistor variabel berkaki tiga maka panah yang berada ditengah merupakan kaki ketiga yang berada ditengah dengan nilai resistansi yang berubah-ubah terhadap kaki pinggir. Perubahan nilai resistor ini tergantung pada posisi kaki tengah terhadap kaki pinggir.


Jenis-Jenis Variable Resistor

   Jenis-jenis pada resistor variabel dibagi berdasarkan nilainya, yaitu resistor yang dapat diubah secara manual sesuai dengan fungsinya (Adjustable Resistor) dan resistor yang berbubah tergantung pada kondisi fisik (Resistor Dependent On Physical Condition).



7. Jelaskan Perbedaan Seven segmen common Anoda dan Katoda  !

Pengertian Common Anoda Dan Katoda. Jika membahas tentang common anoda dan common anoda maka tentunya tak lepas pula dari 7 segment. Terdapat perbedaan antara common anoda dan common katoda pada seven segmen
Seperti yang telah sobat ketahui 7 segment merupakan sebuah komponen penampil angka sederhana yang mampu menampilkan angka desimal 0-9 dan heksadesimal A-F
dinamakan seven segment karna terdiri dari 7 buah segment (deretan LED). Untuk menampilkan angka tertentu maka harus menyalakan deretan LED dengan kombinasi tertentu
nah kombinasi dari deretan LED pada seven segment terdiri dari 2 kombinasi yaitu kombinasi common anoda dan kombinasi common katoda

Pengertian Common Anoda Dan Katoda
Common anoda
common anoda merupakan deretan LED yang disusun dengan menggunakan anoda bersama. Dalam hal ini untuk menyalakannya dibutuhkan saklar yang menghubungkan kaki LED dengan ground


common katoda
Kebalikan dari common anoda adalah common katoda. common katoda merupakan deretan LED yang disusun dengan menggunakan katoda bersama
Dalam hal ini untuk menyalakannya dibutuhkan saklar yang menghubungkan kaki LED dengan VCC atau sumber tegangan



dengan memperhatikan gambar diatas maka sobat dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk menyalakan LED common anoda dibutuhkan logika 0 sedangkan untuk menyalakan LED jenis common katoda dibutuhkan logika 1
pada 7 segment jumlah deretan LED adalah 7 buah sehingga dibutuhkan pula 7 buah saklar untuk menyalakan tiap deretan LED
nyala dari masing-masing segment dapat diatur sedemikian rupa sesuai sehingga dapat menampilkan angka desimal serta heksadesimal
perbedaan antara common anoda dan common katoda
perbedaan mendasar antara common anoda dan common katoda adalah dari cara menyalakannya



8 .Buatkan Rangkaian nama siswa berjalan 6 karakter menggunakan seven segmen common katoda ! (menggunakan live were)