UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH PRAKTIK BENGKEL
TELEKOMUNIKASI
WAKTU 8 JP
DOSEN: LETKOL ARH IR.NURRACHMAN S.M, M.T
1. Jelaskan
dengan warna nilai resistor di bawah ini:
a.100 + 8 = 108K
Ω, toleransi 1%
b. 20 + 8 = 28 Ω, toleransi 5%
c. 560 + 8 = 568 Ω, toleransi 10%
d. 1 + 8 = 9M Ω, toleransi 1%
Jawab
:
KΩ
1 Berwarna
Coklat
0 Berwarna Hitam
8 Berwarna
Abu-Abu
K Ω Berwarna Orange
Toleransi 1% Berwarna Coklat
28 Ω
2 Berwarna
Merah
8 Berwarna
Abu-Abu
Ω Berwarna Coklat
Toleransi 5% Berwarna Emas
568 Ω
5 Berwarna
Hijau
6 Berwarna
Biru
Ω Berwarna Hitam
Toleransi 10% Berwarna Perak
9 MΩ
9 Berwarna
Putih
0 Berwarna
Hitam
MΩ Berwarna Biru
Toleransi 1% Berwarna Coklat
15200 KΩ
1 Berwarna
Putih
5 Berwarna
Hijau
2 Berwarna
Merah
KΩ Berwarna orang
Toleransi 1% Berwarna Coklat
2. Jelaskan
pengertian rangkaian seri R1= 2 x 8 dan R2= 10 x 8 dimana R1 = 15Ω, R2 = 80Ω Hitung Total ?
Pengertian
Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah salah satu model
rangkaian listrik yang dikenal dewasa ini. Dalam pelajaran kelistrikan,
rangkaian seri adalah suatu rangkaian yang semua bagian-bagiannya dihubungkan
berurutan, sehingga setiap bagian dialiri oleh arus listrik yang sama.
Rangkaian ini disebut juga dengan rangkaian tunggal, membiarkan listrik
mengalir keluar dari sumber tegangan, melalui setiap bagian, dan kembali lagi
ke sumber tegangan. Kuat arus yang mengalir selalu sama di setiap titik
sepanjang rangkaian. Hambatan yang dirangkai secara seri akan semakin besar
nilai hambatannya. Sedangkan, lampu yang dirangkai secara seri nyalanya menjadi
semakin redup. Apabila satu lampu mati, maka lampu yang lain juga akan mati.
Ciri-ciri
Rangkaian Seri
Ciri-ciri rangkaian seri adalah semua komponen
listrik yang akan dipasang disusun secara berderet atau berurutan. Kabel
penghubung semua komponen tersebut tidak memiliki percabangan sepanjang
rangkaian, sehingga hanya ada satu jalan yang dilalui oleh arus. Akibatnya,
arus listrik (I) yang mengalir di berbagai titik dalam rangkaian sama besarnya,
sedangkan beda potensialnya berbeda. Artinya semua komponen yang terpasang akan
mendapat arus yang sama pula. Rangkaian seri memiliki hambatan total yang lebih
besar daripada hambatan penyusunnya. Hambatan total (Rtotal) ini disebut
hambatan pengganti. Beda potensial atau tegangan total (Vtotal) dari rangkaian
seri adalah hasil jumlah antara beda potensial pada tiap resistor. Semua
pernyataan ini dapat dirumuskan menjadi:
Diketahui :
R1 2 x 8 :
16 Ω
R2 10 x 8 :
80 Ω
Ditanya=
R total….?
Jawab :
RT = R1+R2
=
16 Ω +80 Ω
=
96 Ω
3. Jelaskan
kan Pengertian rangkaian parallel R1 4x8=32 Ω, R2 8x8=64 Ω
Ciri-ciri dari
rangkaian paralel adalah semua komponen listrik terpasang secara bersusun
atau sejajar. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada setiap cabang
berbeda besarnya. Setiap komponen terhubung dengan kutub positif dan kutub
negatif dari sumber tegangan, artinya semua komponen mendapat tegangan yang
sama besar. Sedangkan, hambatan totalnya menjadi lebih kecil dari hambatan
tiap-tiap komponen listriknya. Semuanya dapat ditulis dalam bentuk rumus matematis
Pengertian
Rangkaian Paralel
Rangkaian
paralel adalah salah satu model rangkaian yang dikenal dalam kelistrikan.
Secara sederhana, rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian listrik yang
semua bagian-bagiannya dihubungkan secara bersusun. Akibatnya, pada rangkaian
paralel terbentuk cabang di antara sumber arus listrik. Olehnya itu, rangkaian
ini disebut juga dengan rangkaian bercabang. Dalam rangkaian ini, semua
percabangan yang ada dapat dilalui oleh arus listrik. Di setiap cabang itulah
komponen listrik terpasang, sehingga masing-masing komponen itu memiliki cabang
dan arus tersendiri. Arus tersebut mengaliri semua komponen listrik yang
terpasang secara bersamaan. Rangkaian paralel diperlukan jika kita akan
melakukan pengaturan arus listrik, dengan membagi arus listrik dengan cara
merubah beban yang lewat di tiap percabangan.
Ciri-ciri
Rangkaian Paralel
Diketahui :
R1 4x8= 32 Ω
R2 8x8= 64 Ω
Ditanya= R total….?
Jawab :
RT = 1/R1+1/R2
= 2/64 +1/64
= 3/64
RT= 64/3= 21,3
4. Ada
2 jenis rangkaian multivibrator yang menggunakan IC 555, sebutkan dan jelaskan!
C Timer
555 yang umum digunakan adalah IC Timer 555 yang berbentuk DIP (Dual Inline
Package) dengan 8 kaki terminalnya. Namun seiring dengan perkembangannya, saat
ini kita dapat menemui beberapa versi IC 555, diantaranya seperti IC 556 yang
menggabungkan 2 buah IC 555 dalam satu kemasan (14 kaki), IC 558 yang
menggabungkan 4 buah IC555 dalam satu kemasan (16 kaki) serta IC555 yang
mengkonsumsi daya rendah seperti 7555 dan TLC555. Harga sebuah IC 555 yang
berbentuk DIP 8 kaki cukup murah, yaitu sekitar Rp. 2.000 hingga Rp. 5.000
tergantung merek dan tipenya.
IC
timer 555 merupakan IC atau sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam
berbagai aplikasi pewaktuan, sumber pulsa gelombang, serta aplikasi osilator.
IC ini
dapat dimanfaatkan dalam rangkaian elektronika sebagai penunda waktu (Delay
Timer), rangkaian flip-flop, dan osilator. Secara fisik IC 555 berbentuk DIP
atau Dual inline Package dengan package 8 pin.
GND : Ground
Trigger : sebagai
pemantik agar pewaktuan berkerja
Output : akan
dihubungkan ke beban contohnya : Led
Reset : berfungsi
untuk menghentikan interval pewaktuan jika dihubungkan dengan GND
Control : sebagai
pengakses pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC
Threshold : untuk
menentukan berapa lamanya pewaktuan
Discharge : biasanya
dikonekkan dengan kapasitor elektrolit, dan pada waktu pembuangan muatan el-co
digunakan untuk menentukan interval pewaktuan
VCC : tegangan
masukan antara 3 Vdc sampai 15 Vdc
A.
Rangkaian Monostable Multivibrator
Monostable
mempunyai arti satu atau mono dan stabil yang dimana kondisi awal standby pada
kondisi low dan high selama selang waktu tertentu setelah dipicu.
Rangkaian
ini dapat dimanfaatkan sebagai penunda waktu, pendeteksi pulsa gelombang yang
hilang, bouncefree switch / penekanan switch sekali dan latch, saklar sentuh,
pulse wide moulation (PWM), pembagi frekuensi, dan kapasitansi meter.
Berikut
gambar rangkaian simulasi rangkaian monostable :
Cara
kerja rangkaian ini yaitu dengan memanfaatkan pengisian dan pengosongan kapasitor
sebagai delay timer-nya.
Rumus
untuk menghitung besarnya waktu tunda yaitu sebagai berikut :
Td
= 1,1 RC
keterangan
:
Td : Delay timer (second)
R : resistor (ohm)
C : kapasitor (Farad)
B.
Rangkaian Astable Multivibrator
Rangkaian
kedua ini merupakan kebalikan dari rangkaian pertama yaitu monostable. Astable
mempunyai arti tidak stabil dikarenakan rangkaian ini tidak memiliki keadaan
output yang stabil atau berubah-ubah.
Dari
keadaan tersebut terjadi akibat dari pengisian dan pengosongan kapasitor
yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa aplikasi rangkaian kendali.
Rangkaian
ini bekerja sebagai Square Wave Oscilator/gelombang kotak yang mempunyai
kegunaan sebagai generator pulsa, pemodulasi, lampu blinking (kedip), dan lain
– lain.
Contoh
rangkaian sebagai lampu blinking seperti gambar dibawah ini.
Rumus
untuk mengetahui frekuensi yang dihasilkan pada rangkaian diatas digunakan
rumus sebagai berikut :
f
= 1 / (ln (2) * (R1 + 2*R2) * C)
Keterangan
:
f = frekuensi (Hz)
ln(2) = 0.7
R1 dan R2 = resistor (Ohm)
C = kapasitor rangkaian (Farad/F)
5. Buat
rangkaian IC 555 sebagai astabil MV,
yang menghasilkan frekuensi : 10x80=80 Hz (Gambarkan menggunakan live wire, dan
gunakan osciloskop
Pengertian Osiloskop
Osiloskop adalah suatu alat ukur elektronik
yang digunakan untuk memetakan alias memproyeksikan sinyal listrik
serta frekuensi menjadi bentuk gambar grafik agar lebih mudah dibaca
dan juga dipelajari. Alat ukur yang satu ini banyak digunakan di
bidang penelitian, sains, engineering, kesehatan, maupun telekomunikasi.
Dengan menggunakan
alat ukur osiloskop, kita dapat melihat serta menganalisa bentuk gelombang
sinyal listrik maupun frekuensi dalam suatu rangkaian elektronika. Osiloskop
dapat menampilkan gambar grafik dua dimensi dengan analogi
6. Buatkan
Rangkaian running LED menggunakan live were, Jelaskan apa fungsi VR !
Analisa rangkaian
Analisa rangkaian
Dari rangkaian diatas, rangkaian di berikan tegangan sebesar 9V. arus mengalir menuju ke ic 555 kemudian di teruskan menuju ic 40178 dan kemudian di lanjutkan menuju ke led. Led menyala secara bergantian. Selanjutnya untuk mengatur kedip led secara bergantian dapat di gunakan dengan mengatur besar kecilnya nilai resistor.
Kesimpulan dan saran :
a. kesimpulan :
IC 4017 Memprogram LED yang berfungsi sebagai output untuk menghasilkan
cahaya yang dapat berjalan dari LED 1 sampai dengan LED terakhir dan
kembali lagi ke semula. Jika semakin kecil nilai resistor maka kedip tiap
lampunya cepat. Sebaliknya jika semakin besar nilai resistor maka kedip
tiap lampunya semakin lambat.
b. saran :
agar kegiatan praktek di perbanyak sehingga siswa mampu mempraktekkan rangkaian running led. Sehingga dapat kami terapkan dalam tugas akhir kami yaitu lampu rambu lalu lintas.
Fungsi dan kegunaan
Variable Resistor ini
memiliki fungsi dan kegunaan antara lain:
Pengatur volume
(keras/lemah suara)
Pengatur nada
(bass/treble)
Pengatur cerah redup
gambar pada pesawat TV
Pengatur contras gambar
Pengertian Variable
Resistor (Resistor Tidak Tetap)
Resistor variabel atau biasa disebut resistor tidak tetap merupakan salah satu jenis komponen resistor yang nilai hambatannya dapat berubah-ubah (variable). Perubahan nilai dari resistor variabel biasanya dimanfaatkan untuk mengatur sesuatu yang sifatnya tidak tetap dan bergantung dari kondisi penerapan rangkaian.
Resistor variabel atau biasa disebut resistor tidak tetap merupakan salah satu jenis komponen resistor yang nilai hambatannya dapat berubah-ubah (variable). Perubahan nilai dari resistor variabel biasanya dimanfaatkan untuk mengatur sesuatu yang sifatnya tidak tetap dan bergantung dari kondisi penerapan rangkaian.
Simbol
resistor variabel pada umumnya digambarkan seperti simbol resistor dengan tanda
panah ditengahnya atau tanda yang menyerupai huruf "T" namun
agak miring sebagai simbol trimpot atau preset. Karena kebanyakan resistor
variabel berkaki tiga maka panah yang berada ditengah merupakan kaki ketiga
yang berada ditengah dengan nilai resistansi yang berubah-ubah terhadap kaki
pinggir. Perubahan nilai resistor ini tergantung pada posisi kaki tengah
terhadap kaki pinggir.
Jenis-Jenis Variable
Resistor
Jenis-jenis pada resistor variabel dibagi berdasarkan nilainya, yaitu resistor yang dapat diubah secara manual sesuai dengan fungsinya (Adjustable Resistor) dan resistor yang berbubah tergantung pada kondisi fisik (Resistor Dependent On Physical Condition).
Jenis-jenis pada resistor variabel dibagi berdasarkan nilainya, yaitu resistor yang dapat diubah secara manual sesuai dengan fungsinya (Adjustable Resistor) dan resistor yang berbubah tergantung pada kondisi fisik (Resistor Dependent On Physical Condition).
7. Jelaskan Perbedaan
Seven segmen common Anoda dan Katoda !
Pengertian Common Anoda
Dan Katoda. Jika membahas tentang common anoda dan common anoda maka
tentunya tak lepas pula dari 7 segment. Terdapat perbedaan antara common anoda
dan common katoda pada seven segmen
Seperti
yang telah sobat ketahui 7 segment merupakan sebuah komponen penampil angka
sederhana yang mampu menampilkan angka desimal 0-9 dan heksadesimal A-F
dinamakan
seven segment karna terdiri dari 7 buah segment (deretan LED).
Untuk menampilkan angka tertentu maka harus menyalakan deretan LED dengan
kombinasi tertentu
nah kombinasi
dari deretan LED pada seven segment terdiri dari 2 kombinasi yaitu kombinasi
common anoda dan kombinasi common katoda
Pengertian Common Anoda Dan Katoda
Common anoda
common anoda merupakan
deretan LED yang disusun dengan menggunakan anoda bersama. Dalam hal ini untuk
menyalakannya dibutuhkan saklar yang menghubungkan kaki LED dengan ground
common katoda
Kebalikan
dari common anoda adalah common katoda. common katoda merupakan deretan LED
yang disusun dengan menggunakan katoda bersama
Dalam
hal ini untuk menyalakannya dibutuhkan saklar yang menghubungkan kaki LED
dengan VCC atau sumber tegangan
dengan memperhatikan
gambar diatas maka sobat dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk menyalakan LED
common anoda dibutuhkan logika 0 sedangkan untuk menyalakan LED jenis common
katoda dibutuhkan logika 1
pada 7 segment jumlah
deretan LED adalah 7 buah sehingga dibutuhkan pula 7 buah saklar untuk
menyalakan tiap deretan LED
nyala dari
masing-masing segment dapat diatur sedemikian rupa sesuai sehingga dapat
menampilkan angka desimal serta heksadesimal
perbedaan antara common
anoda dan common katoda
perbedaan
mendasar antara common anoda dan common katoda adalah dari cara menyalakannya